Minggu, 26 November 2017

BUKU

Sebuah buku (mungkin) tak meyakinkan sejarah. tentu, tapi setidaknya buku mengisi jam-jam kita yang kosong dengan percakapan yang mungkin tak pernah selesai, tapi membuat kita tahu : kita hanyalah penafsir tanda-tanda, di mana kebenaran menerakan jejaknya. Itulah sebabnya kata pertama yang menakjubkan itu, adalah “Bacalah!”
Assosiasi Budjang Lapok adalah sebuah “Organisasi Tanpa Bentuk” bisa dikatakan tanpa pakem sama sekali, menggabungkan unsur-unsur yang sebenarnya dalam teoritis tidak bisa bersatu, sebegitu plural sehingga masing-masing anggotanya tidak bisa di-sterotip-kan kepada golongan manapun. Adalah sebuah keajaiban, ABL dapat bertahan selama bertahun-tahun, tanpa Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga yang jamak ditemui pada setiap organisasi canggih manapun saat ini.

Minggu, 19 November 2017

EVOLUSI

Alam pun mengalami evolusi panjang yang menjungkarbalikkan kenyataan. Gunung, lembah, sungai, gurun, semua tiada abadi. Semua dalam perjalanan. Makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah, yang tertinggal hanyalah mereka yang beradaptasi dengan lingkungan.

Barbarossa sudah duduk selama berjam-jam dalam keheningan dengan punggungnya melengkung di atas kursi lepau nasi, sendirian. Saat ini dia sedang memegang pena dan kertas kusut terpilin. Kepalanya tergantung di depan dadanya, dan dia terlihat seperti burung hantu yang diam, dengan bulu-bulu kusam dan puncak kepala hitam. Dia berputar di atas bangkunya, dengan tembakau berasap di bibir dan kerlip jenaka di matanya ia menulis.

Cerita selengkapnya

Minggu, 12 November 2017

ILUSI

Manusia berkembang seiring dengan berjalan waktu, beberapa melesat jauh meninggalkan yang lain, beberapa berjalan santai, dan beberapa tertatih. Tidak bisa sama pada setiap orang, karena masing-masing kejadian dalam waktu berbeda-beda penjelmaannya, bergantung pada tempat kejadian berlaku. Syarat untuk peristiwa adalah urutan waktu, tapi itu belum cukup, untuk menjadikan peristiwa itu “ada”. Karena apabila tapi tidak terjalin hubungan dan penjalin tersebut adalah sebab-akibat. Hukum Kausalitas. Manusia adalah makhluk sejarah, ia menyerap segala apa yang dilaluinya, sejatinya ia selalu berubah.

Tapi, menjadi tua tak ada urusannya dengan kondisi tua fisik. Itulah fatwa yang dilontarkan Barbarossa. Menjadi tua, katanya, adalah sebuah imajinasi tentang rasa tua. Begitu anda, katanya lagi merasa menjadi tua, berarti anda telah berproses menjadi tua. Sebaliknya, bila anda merasa terus muda berarti anda akan terus awet muda. Apakah fatwa itu benar? Yaitu “menjadi tua” adalah masalah persepsi, masalah imajinasi. Seorang seperti Tabib Pong mungkin akan mengamini, akan tetapi seseorang (lain) yang seperti Penyair agak bimbang menghadapi fatwa seperti ini.

Cerita selengkapnya

Minggu, 05 November 2017

BATAS

Garis batas adalah pergulatan panjang antara benturan jati diri, dan titik-titik batas yang menurutnya semu. Baginya, ilusi garis yang memisahkan manusia. Terkadang garis batas adalah sebuah garis imajinier yang sangat dinamis. Garis batas tidak hanya mencerminkan kedinamisan manusia itu sendiri, tetapi juga melukiskan kondisi yang mengubah seluruh sendi kehidupan.
Sejujurnya, tidak ada satu pun Anggota Assosiasi Budjang Lapok yang benar-benar mengenal orang ini. Bisa jadi ia dinilai sebagai seseorang dengan egosentris besar yang menganggap tidak ada orang yang lebih pintar dari dirinya, serta tidak tertarik membicarakan sesuatu diluar dirinya. Seorang penurut di antara kawanan pemberontak, itulah ia sang Professor Gahul. Tak heran, cap kurang dewasa, kurang bertanggungjawab dan setengah robot melekat padanya. Menyaingi Barbarossa, Professor Gahul adalah orang yang memiliki jaringan perkawanan terbanyak. Sayangnya, memiliki banyak teman sama dengan tidak memiliki apa-apa, tidak ada satu pun yang benar-benar dekat dengannya. Professor Gahul, adalah yang terkuat. Karena ia mampu berdiri sendiri, tanpa dukungan Anggota Assosiasi Budjang Lapok lain.