Minggu, 29 Oktober 2017

MERAJOK

Setiap kata, kalimat, tindakan adalah perwujudan diri. Melekat kuat pada kesejatian individu sehingga siapapun kelak akan mengenalinya sebagai “hakikat jiwa” dari seorang anak manusia. Meski jiwa adalah substansi sederhana, ia tidak dapat diraba dengan salah satupancaindera, karena pancaindera tiada memiliki kemampuan mengetahui selain sesuatu yang dapat diraba. Jiwa itu adalah ma’rifat akal yang (mungkin) saling bertentangan, sulit memperoleh pengertian melalui pancaindera belaka.

Assosiasi Budjang Lapok adalah organisasi Paradoksal. Kadang-kadang dalam berbual di lepau nasi mereka terlihat saling akur, tentram dan gembira. Akan tetapi ada juga saat mereka saling menikam lewat kata-kata berduri dan tanpa tendeng aling-aling. Semua pernah menjadi korban pembunuhan karakter ini, terluka dengan parah bergantian. 

Cerita selengkapnya

Minggu, 22 Oktober 2017

BAYANGAN

Kenangan memberikan begitu banyak detil kehidupan yang bergolak ke dalam adegan-adegannya, sehingga sensasi bersentuhan dengan imajinasi menjadi luar biasa. Maka senyuman mereka terbungkus kenangan dan kerinduan ironis yang tak terucapkan. Kenangan seperti bayangan, sulit ditangani. Apabila diusir muncul ditempat lain menari-nari
Dua puluh tahun dari sekarang. Gulingnya satu penguasa disambut dengan suka cita. Sementara ada yang gemetar ketakutan, bajingan mana lagi yang akan menggantikan? Bandar mengalami revolusi sosial berulang kali di tahun-tahun mendatang, yang luar biasa adalah Laksamana Chen bisa selamat dari pembantaian tanpa cedera sedikitpun. Selama berbulan-bulan dia tetap mengurung diri dirumah. Untuk alasan apa pun, keselamatan ini, suatu nasib baik yang Laksamana Chen tidak pernah berhenti mempertanyakannya.

Minggu, 15 Oktober 2017

MEMORI

Satu masa telah terlewati, benci dan rindu (pernah) merasuk di kalbu. Apa yang terjadi di masa lalu? Pasti ada banyak cerita, bukankah setiap orang memiliki satu dua cerita yang tak akan di bagi dengan orang lain.

Ketika lagu-lagu popular di masa sekolah (dulu) menjadi tembang lawas (sekarang) dapat dipastikan perjalanan waktu seperti singa. Dulu (kita) merasa waktu adalah musuh orang muda, sekarang (kita) juga merasa tak terlalu dekat padanya. Selalu hidup merupakan repetisi, berjalan pelan dari hari ke hari. Manusia ditakdirkan untuk hidup, termasuk menjumpai diri dimasa lalu. mengingat setiap langkah dan keputusan yang pernah dilakukan dimasa lalu. Terkenang akan segala kebodohan yang pernah dilakukan, sesuatu yang membuat menangis sepuluh lalu, (akan) membuat tertawa di hari ini.

Cerita selengkapnya

Minggu, 08 Oktober 2017

ALIANSI

Kesialan akan mendatangi orang-orang yang menunggunya. Cara mengatasinya adalah menemukan kebahagiaan di sela-sela sempit antara bencana.

Belum jalan sampai pertengahan tahun, Assosiasi telah kehilangan sebahagian besar anggota di lepau nasi. Mau-tidak-mauitu semua adalah hukum alam. Tepat disaat ketika ABL sedang menanjak ke puncak. Kemasyuran organisasi ini berdampak adalah dampak dari beredarnya selebaran tentang mereka, itu tidak bisa dikatakan baik seluruhnya. Dan untuk itu yang menanggungnya adalah mereka tersisa.

Cerita selengkapnya

Minggu, 01 Oktober 2017

ENIGMA

Mereka adalah orang-orang berbahaya, sering berdiri sebagai lawan dengan tujuan masing-masing. Bukan jenis persahabatan yang lazim, bukan pula persaudaraan cengeng mengikat. Akan tetapi lebih menyerupai rekan seperjuangan dengan harga diri. Itu, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya bisa dimengerti para ksatria yang telah melewati pertarungan bersama. Masing-masing memiliki senjata mematikan. Maka bayangkanlah jika mereka tidak pernah bersatu?
Assosiasi Budjang Lapok, terbentuk secara tidak di sengaja. Ketika cerita itu disajikan, waktu melambat perlahan. Di suatu malam penuh bintang di sebuah lepau nasi, seorang lelaki jalan berlengak-lengok menggunakan sebuah syal. Bayangkan menggunakan syal di negeri tropis! dan di lepau nasi! Bayangkan betapa kuat kepercayaan diri orang ini. Seseorang tertawa mengejek, Laksamana Chen. Pemuda dengan syal menantang mendatangi, beberapa orang merapat. Terjadi dialog, diakhiri dengan jabat tangan. Pemuda bersyal itu kelak dikenal sebagai Tuan Takur, dan sekeliling mereka satu persatu adalah Barbarossa, Mister Big, Tabib Pong, Santiago, Penyair, Profesor Gahul dan Amish Khan. Mas Jaim kelak bergabung belakangan. Embrio pun dientaskan, mungkin diantara mereka sebelumnya sudah bertemu dipersimpangan sejarah kehidupan akan tetapi itulah awal cikal-bakal Assosiasi Budjang Lapok sebagai organisasi terbentuk. Dan itu dua tahun yang lalu.